SMPN 2 Kokas Gelar Ujian Sekolah Berbasis Komputer dengan Moodle Offline, Meski Fasilitas Terbatas

Fakfak, Papua Barat — SMP Negeri 2 Kokas mencatat langkah maju dalam dunia pendidikan dengan menyelenggarakan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) menggunakan platform Moodle Offline. Meski menghadapi keterbatasan infrastruktur dan peralatan yang sederhana, para guru dan siswa berhasil menyelenggarakan ujian secara digital tanpa koneksi internet.

 

Pelaksanaan ujian ini dilakukan dengan memanfaatkan Moodle Offline, sebuah sistem manajemen pembelajaran (Learning Management System/LMS) yang bisa dijalankan tanpa jaringan internet. Ujian berlangsung lancar di ruang laboratorium sekolah dengan hanya menggunakan satu server lokal dan beberapa perangkat laptop yang tersedia.

DSC07915

“Ini adalah bentuk inovasi kami dalam memaksimalkan teknologi yang ada. Dengan jaringan lokal dan semangat gotong royong, anak-anak bisa mengikuti ujian layaknya di sekolah besar ujar kepala sekolah Yustinus Iha

Peran penting dalam pelaksanaan ujian ini dijalankan oleh Ibu Sulfa, guru sekaligus operator Moodle di sekolah tersebut. Ia bertanggung jawab menyiapkan sistem, mengunggah soal, serta memastikan semua siswa bisa mengakses ujian tanpa hambatan teknis.

“Saya belajar mandiri menggunakan Moodle Offline dan menyesuaikannya dengan kondisi di sekolah kami. Meski awalnya terasa sulit, sekarang sistem ini justru sangat membantu,” ungkap Ibu Sulfa.

Ujian dilaksanakan selama beberapa hari, dengan siswa secara bergiliran menggunakan perangkat untuk menjawab soal. Guru-guru juga telah dilatih sebelumnya untuk mengelola soal, memantau ujian, dan mengolah nilai melalui Moodle Offline.

Menurut Sulfa, tantangan terbesar adalah keterbatasan jumlah perangkat dan sumber daya listrik yang belum stabil. Namun, dengan perencanaan yang baik dan semangat kolektif, semua tantangan bisa diatasi.

“Siswa jadi lebih semangat karena merasa sedang mengikuti ujian modern. Ini juga melatih mereka untuk melek teknologi sejak dini,” tambahnya.

Langkah ini mendapat apresiasi dari orang tua dan warga sekitar, yang melihat bahwa pendidikan di wilayah terpencil seperti Kokas tetap bisa bergerak maju dengan cara-cara kreatif dan efisien.

Dengan keberhasilan ini, SMPN 2 Kokas menjadi contoh bahwa digitalisasi pendidikan bisa dilakukan di mana saja, asalkan ada kemauan dan kerja sama.